tugas pendidikan
Pendekatan
Behavioral Dan Kognitif Sosial
Pembelajaran adalah perubahan permanen
dalam perilaku, pengetahuan, dan keterampilan kognitif yang terjadi melalui
pengalaman. Pengalaman adalah guru utama. Pembelajaran bukan diwariskan sejak
lahir.
Pendekatan Untuk Pembelajaran
Behaviourisme adalah pandangan bahwa perilaku
harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diobservasi secara langsung,
bukan melalui proses mental. Pengkondisian klasik dan pengkondisian operan
adalah pandangan behavioral yang menekankan pada pembelajaran asosiatif.
Pendekatan pemrosesan informasi yang menitikberatkan pada bagaimana anak
mengelolah informasi melalui atensi, memori, pemikiran, dan proses kognitif
lainnya. Pendekatan konstruktivis sosial menitikberatkan pada upaya kerja sama
dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.
Pendekatan Behavioral Untuk
Pembelajaran
·
Pengkondisian klasik
Dalam pengkondisian klasik, organisme belajar
menghubungkan atau mengasosiasikan stimuli. Stimulus netral (seperti melihat
orang) menjadi diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna (makanan) dan
memperoleh kemampuan untuk menimbulkan respons yang serupa. Pengkondisian
klasik melibatkan faktor-faktor berikut: unconditioned
stimulus (US),conditioned stimulus (CS),
unconditioned response (UR), conditioned response (CR). Pengkondisian
klasik juga melibatkan generalisasi, diskriminasi, dan pelenyapan. Generalisasi
adalah kecenderungan dari suatu stimulus baru yang sama dengan stimulus terkondisikan
orisinal untuk menghasilkan response yang serupa. Diskriminasi terjadi ketika
organisme meresponse pada stimuli tertentu tetapi tidak pada stimuli lainnya.
Pelenyapan adalah pelemahan CR karena tidak ada US. Desensitisasi sistematis
adalah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik untuk mengurangi
kecemasan dengan visualisasi suksesif atas situasi yang menghasilkan kecemasan.
Pengkondisian klasik dapat lebih baik dalam menjelaskan perilaku nonsukarela
ketimbang perilaku sukarela.
·
Pengkondisian
operan
Dalam pengkondisian operan, konsekuensi perilaku
menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi. arsitek
utama pengkondisian operan adalah B.F. Skinner, yang mendasarkan idenya pada
pandangan kontruksionis E.L Thorndike, hukum efek Thorndike menyatakan bahwa
perilaku yang diikuti hasil positif akan diperkuat, sedangkan yang diikuti
hasil yang negatif akan diperlemah. Pandangan nya dinamakan teori S-R Skinner
mengembangkan ide thorndike ini. Penguatan (imbalan atau ganjaran) adalah
konsekuensi (entah itu positif atau negatif) yang meningkatkan probabilitas
terjadinya suatu perilaku; hukuman adalah konsekuensi yang menurunkan
probabilitas terjadinya suatu perilaku. Dalam penguatan positif, perilaku
meningkat karena diikuti oleh stimulus imbalan (seperti pujian). Dalam
penguatan negatif, perilaku meningkat karena response nya menghilangkan
stimulus yang tidak disukai (tidak menyenangkan). Dalam pengkondisian operan juga
ada generalisai, diskriminasi dan pelenyapan. Generalisasi berarti memberi
respons yang sama untuk stimuli yang sama. Diskriminasi adalah membedakan
diantara stimuli atau kejadian lingkungan. Pelenyapan terjadi saat respons
penguat sebelumnya tidak lagi diperkuat dan respons nya menurun.
PENDEKATAN
KOGNITIF SOSIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Albert
bandura adalah aritek utama dari teori kognitif sosial. Moddel determinisme
pembelajaran resiprokalnya mencakup tiga faktor utama; person/kognitif,
perilaku, dan lingkungan. Faktor person(kognitif) yang ditekankan Bandura
adalah self-efficacy, keyakinan bahwa
seseorang bisa menguasai situasi dan menghasilkan hasil positif.
Pembelajaran observasional, yang juga dinamakan modeling dan imitasi, adalah pembelajaran yang terjadi ketika
seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain. Bandura menitik beratkan
pada proses tertentu yang ada dalam pembelajaran observasional. Proses ini
antara lain atensi, retensi, produksi, dan motivasi.
Pendekatan
perilaku kognitif bertujuan membuat murid memonitor, mengelola, dan mengatur
perilaku sendiri ketimbang dikontrol oleh faktor eksternal. Pendekatan perilaku
kognitif berusaha mengubah miskonsepsi murid, memperkuat keterampilan mereka
dalam mengatasi masalah, meningkatkan kontrol diri mereka, dan mendorong
refleksi diri konstruktif. Metode instruksi diri adalah teknik perilaku
kognitif yang dimaksudkan untuk mengajari murid memodifikasi perilaku mereka
sendiri. Pembelajaran regulasi diri adalah usaha memunculkan dan memonitor
sendiri pemikiran, perasaan, dan perilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Salah satu model pembelajaran regulasi diri melibatkan komponen-komponen
berikut; evaluasi dan monitoring diri, penentuan tujuan dan perencanaan
strategis, melaksanakan rencana, dan memonitor hasil dan memperbaiki strategi.
Pembelajaran regulasi diri memberi murid tanggung jawab dan pembelajaran
mereka.
Pendekatan kognitif sosial memperluas cakupan pembelajaran dengan
memasukkan faktor perilaku, koognitif, dan sosial. Konsep pembelajaran
observasional adalah penting dan banyak pembelajaran dikelas dilakukan dengan
cara ini. Penekanan pendekatan perilaku kognitif pada pembelajaran instruksi
diri, pembicaraan diri, dan regulasi diri telah menimbulkan pergeseran penting
dari pembelajaran yang dikontrol oleh orang lain ke pembelajaran yang dikontrol
oleh diri sendiri.
0 komentar: