16.56 Johari 0 Comments

Pedidikan Multikultural
    Kata etnis berasal dari Yunani yang berarti “bangsa”. Etnisitas adalah pola karakteristik umum seperti warisan budaya, kebangsaan, ras, agama, dan bahasa. Semua oang adalah anggota dari satu atau lebih kelompok etnis. Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam suku, agama, bahasa, dan ras. Inilah yang membuat Indonesia rentan akan ketegangan-ketegangan antara etnis dan kultural. Untuk itulah perlu adanya pendidikan multikultural yang diajarkan pada tiap-tiap sekolah supaya setiap warga mampu memahami dan menghargai satu sama lain.
   Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok kultural. Pendidikan multikultural mencakup isu-isu yang berkaitan dengan status sosioekonomi, etnisitas, dan gender.
Pendekatan Dalam Pendidikan Multikultural
  1. Pendekatan Historis
  Pendekatan ini mengandaikan bahwa materi yang diajarkan kepada pembelajar dengan menengok kembali ke belakang. Maksudnya agar pebelajar dan pembelajar mempunyai kerangka berpikir yang komplit sampai ke belakang untuk kemudian mereflesikan untuk masa sekarang atau mendatang. Dengan demikian
materi yang diajarkan bisa ditinjau secara kritis dan dinamis.
      2. Pendekatan Sosiologis
    kerangka berpikir kekinian. Pendekatan ini bisa digabungkan dengan metode kedua, yakni metode pengayaanPendekatan ini mengandaikan terjadinya proses kontekstualisasi atas apa yang pernah terjadi di masa sebelumnya atau datangnya di masa lampau.  Dengan pendekatan ini  materi yang diajarkan bisa menjadi aktual, bukan karena dibuat-buat tetapi karena senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi, dan tidak bersifat indoktrinisasi.
3.Pendekatan Kultural
     Pendekatan ini menitikberatkan kepada otentisitas dan tradisi yang berkembang. Dengan pendekatan ini pembelajar bisa melihat mana tradisi yang otentik dan mana yang tidak. Secara otolatis pebelajar juga bisa mengetahui mana tradisi arab dan mana tradisi yang datang dari islam.
4. Pendekatan Psikologis
      Pedekatan ini berusaha memperhatikan situasi psikologis perseorangan secara tersendiri dan mandiri. Artinya masing-masing pembelajar harus dilihat sebagai manusia mandiri dan unik dengan karakter dan kemampuan yang dimilikinya. Pendekatan ini menuntut seorang pebelajar harus cerdas dan pandai melihat kecenderungan pembelajar sehingga ia bisa mengetahui metode-metode mana saja yang cocok untuk pembelajar.
5. Pendekatan Estetik
  Pendekatan estetik pada dasarnya mengajarkan pembelajar untuk berlaku sopan dan santun, damai, ramah, dan mencintai keindahan. Sebab segala materi kalau hanya didekati secara doktrinal dan menekan adanya otoritas-otoritas kebenaran maka pembelajar akan cenderung bersikap kasar. Sehingga mereka memerlukan pendekatan ini untuk mengapresiasikan segala gejala yang terjadi di masyarakat dengan melihatnya sebagai bagian dari dinamika kehidupan yang bernilai seni dan estetis.
6. Pendekatan Berprespektif Gender
   Pendekatan ini mecoba memberikan  penyadaran kepada pembelajar untuk tidak membedakan jenis kelamin karena sebenarnya jenis kelamin bukanlah hal yang menghalangi seseorang untuk mencapai kesuksesan. Dengan pendekatan ini, segala bentuk konstruksi sosial yang ada di sekolah yang menyatakan bahwa perempuan berada di bawah laki-laki bisa dihilangkan.
Berikut Adalah Untuk Menjalankan Pengajaran Multikultural Rekomendasi
1.      Waspadalah  terhadap isu rasis dalam materi pelajaran dan interaksi dikelas.
2.      Pelajari lebih banyak tentang kelompok etnis yang berbeda-beda.
3.      Peka terhadap sikap etnis murid dan jangan menerima keyakinan bahwa  “anak tidak melihat perbedaan suku, agama, dan ras”.
4.      Gunakan buku, film, video, dan rekaman untuk menggambarkan perspektif etnis.
5.      Bersikaplah peka terhadap perkembangan kebutuhan murid anda ketika anda memilih materi kultural.
6.      Pandang murid secara positif terlepas dari etnis mereka.
7.      Akui bahwa kebanyakan orang tua, terlepas dari etnisnya, memerhatikan pendidikan anaknya dan ingin agar anaknya sukses di sekolah.













You Might Also Like

0 komentar: