Motivasi
Motivasi adalah aspek
penting dari pengajaran dan pembelajaran. Murid yang tidak punya motivasi tidak
akan berusaha keras untuk belajar. Murid yang bermotivasi tinggi senang ke
sekolah dan menyerap proses belajar. Motivasi
adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya,
perilaku yang termotivasi adalah perilaku
yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Perspektif Tetang Motivasi
Perspektif psikologis menjelaskan motivasi
dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Berikut ada
empat perspektif : behavioral, humanistis, kognitif, dan sosial. Perspektif Behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksternal
sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau
stimuli positif atau negatif yang dapat
memotivasi perilaku murid. Insentif yang dipakai guru dikelas antara lain nilai
yang baik, yang memberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid, dan tanda
bintang atau pujian jika mereka menyelesaikan suatu tugas dengan baik. Insentif
lainnya antara lain memberi penghargaan atau pengakuan pada murid. Perspektif Humanistis menekankan pada
kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib
mereka dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain). Kebutuhan dasar
tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang ebih tinggi, misalnya,
murid harus memuaskan kebutuhan makan sebelum mereka dapat berpretasi. Perspektif Kognitif menurut perspektif
ini, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif juga
menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring
kemajuan menuju suatu tujuan. Perspektif kognitif merekomendasikan agar murid
diberikan lebih banyak kesempatan dantanggung jawab untuk mengontrol hasil
prestasi mereka sendiri. Perspektif kognitif mengusulkan konsep motivasi kompetensi yakni, ide bahwa
orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai
dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien. Perspektif Sosial kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah
motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan
pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan
akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk
menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang
tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Dalam sebuah
studi berskala luas, salah satu faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi
murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru
bersifat positif atau tidak.
Motivasi Ekstrinsik Dan Motivasi Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu
yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi
oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin
belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang bagus. Motivasi Intrinsik adalah motivasi
internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).
Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata
pelajaran yang di ujikan itu motivasi
intrinsik dibagi menjadi dua jenis yaitu: (1) motivasi intrinsik dari
determinasi diri dan pilihan personal dan (2) motivasi intrinsik dari
pengalaman optimal.
Memberi Murid Kesempatan Untuk Memilih Dan
Determinasi Diri
Ada beberapa cara untuk
mempromosikan determinasi diri dan pilihan dikelas antara lain:
1.
Luangkan waktu.
Luangkan waktu untuk berbicara dengan murid dan jelaskan kepada mereka mengapa
aktivitas pembelajaran yang haru mereka lakukan adalah penting.
2.
Bersikaplah
penuh perhatian (atenif) , perhatikan perasaan murid saat mereka disuruh untuk
melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.
3.
Kelola kelas
secara efektif. Usahakan agar murid bisa membuat pilihan personal. Biarkan
murid memilih topik sendiri, tugas menulis, dan proyek riset sendiri.
4.
Ciptakan pusat
pembelajaran. Murid dapat belajar sendiri atau secara kolaboratif dengan murid
lain untuk proyek yang berbeda-beda di puat pembelajaran itu.
5.
Bentuklah
kelompok minat. Bagi murid kedalam kelompok-kelompok minat dan biarkan mereka
mengerjakan tugas riset yang relevan dengan minat mereka.
0 komentar: