16.58 Johari 0 Comments

Motivasi
    Motivasi adalah aspek penting dari pengajaran dan pembelajaran. Murid yang tidak punya motivasi tidak akan berusaha keras untuk belajar. Murid yang bermotivasi tinggi senang ke sekolah dan menyerap proses belajar. Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku  yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Perspektif Tetang Motivasi
     Perspektif psikologis menjelaskan motivasi dengan cara yang berbeda berdasarkan perspektif yang berbeda pula. Berikut ada empat perspektif : behavioral, humanistis, kognitif, dan sosial. Perspektif Behavioral  menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif  yang dapat memotivasi perilaku murid. Insentif yang dipakai guru dikelas antara lain nilai yang baik, yang memberikan indikasi tentang kualitas pekerjaan murid, dan tanda bintang atau pujian jika mereka menyelesaikan suatu tugas dengan baik. Insentif lainnya antara lain memberi penghargaan atau pengakuan pada murid. Perspektif Humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain). Kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang ebih tinggi, misalnya, murid harus memuaskan kebutuhan makan sebelum mereka dapat berpretasi. Perspektif Kognitif menurut perspektif ini, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan. Perspektif kognitif merekomendasikan agar murid diberikan lebih banyak kesempatan dantanggung jawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri. Perspektif kognitif mengusulkan konsep motivasi kompetensi yakni, ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien. Perspektif Sosial kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Dalam sebuah studi berskala luas, salah satu faktor terpenting dalam motivasi dan prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan guru bersifat positif atau tidak.
Motivasi Ekstrinsik Dan Motivasi Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang bagus. Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang di ujikan itu  motivasi intrinsik dibagi menjadi dua jenis yaitu: (1) motivasi intrinsik dari determinasi diri dan pilihan personal dan (2) motivasi intrinsik dari pengalaman optimal.
Memberi Murid Kesempatan Untuk Memilih Dan Determinasi Diri
Ada beberapa cara untuk mempromosikan determinasi diri dan pilihan dikelas antara lain:
1.      Luangkan waktu. Luangkan waktu untuk berbicara dengan murid dan jelaskan kepada mereka mengapa aktivitas pembelajaran yang haru mereka lakukan adalah penting.
2.      Bersikaplah penuh perhatian (atenif) , perhatikan perasaan murid saat mereka disuruh untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan.
3.      Kelola kelas secara efektif. Usahakan agar murid bisa membuat pilihan personal. Biarkan murid memilih topik sendiri, tugas menulis, dan proyek riset sendiri.
4.      Ciptakan pusat pembelajaran. Murid dapat belajar sendiri atau secara kolaboratif dengan murid lain untuk proyek yang berbeda-beda di puat pembelajaran itu.
5.      Bentuklah kelompok minat. Bagi murid kedalam kelompok-kelompok minat dan biarkan mereka mengerjakan tugas riset yang relevan dengan minat mereka.

       

You Might Also Like

0 komentar: